PageRank Checker

Laman

Quote

Quote

Dilarang mengcopy isi dari semua blog ini atau menyalahgunakan isi dari blog ini. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Labels List

Quote

Search

Total Tayangan Halaman

Random Post

Recent Posts

BlogRoll

Protected by Copyscape Online Plagiarism Detection
Program Affiliate Indowebmaker

Kebutuhan makanan dan minuman menipis - part 12

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Akupun sangat kuatir dengan hendra apa yang terjadi dengan mereka, lalu akhirnya kuberitahukan hal ini kepada komandan wirado, dan ia memutuskan untuk menyelamatkan anak buahnya, beserta ke 8 tentara dan polisi itu.

Untunglah kami mempunyai kebutuhan yang tersisa, sehingga saat itu kami bisa makan dan minum. lalu datanglah bp pemilik rumah, memberitahu kami bahwa dekat dari sini ada indomaret dan alfamart, dan ia mengusulkan agar mengambil semua dan membawanya kemari.

ia tetapi masalahnya kita harus menunggu, esok karena kalau kita pergi bagaimana dengan para siswa dan guru yang kita tinggalkan, lagipula amunisi dan senjata tidak terlalu banyak, kata rahman. Lalu ari menyahut ,"bagaimana cara kita membunuh zombie2 itu tanpa menimbulkan suara yang bising"., tapi menurutku kita tinggal disini saja, lagian para tentara itu akan kembali dan walau tidak kembali kita akan dapat bantuan, kata helen.

"Bagaimana kamu yakin, kalau tentara itu akan kembali kemari, dan apa pasti bantuan datang?" tanya rahman, lalu kujawab menurutku begini saja, daripada kita berdebat lebih baik, benar kata bp ini, kita butuh mkanan dan minuman sebanyak mungkin, kita habisi zombie2 ini dengan senjata yang ada, tapi kita serangnya saat menjelang pagi. dan satu lagi untuk memperlambat mereka kita pasang jebakan.

jadi begini rencanaku teman teman, kau ari jaga bp ini, dan kau ellen menyiapkan jebakan dissat kami datang, aq dan rahman mengamankan barangkali ada zombie2 di dalam.

kau helen pasang tali benang ini, disitu, sambil aq tunjuk dari atas, kemudian di bagian pohon itu kau ikatkan lagi benang, supaya dari arah depan dan samping kami tidak ada zombie, jadi dengfan demikian kita bisa aman, lalu sebagai rencana cadangan, kau taruh besi atau benda apapun yang terbuat dari benda tumpul atau senjata apapun kecuali senjata api, taruh ditengah tengah, jadi besok kita lihat sikon dulu, klo terlalu banyak, berarti kita batalkan, kita susun rencana ulang, tapi tetap jebakan dipasang, jadi bagaimana menurut kalian? tanyaku.

Lalu ada seorang guru berkata," apakah kami bisa membantu membawa makanan, karena kami tahu kalian pasti terlalu berat membawanya , bila kami ikut membantu pasti meringankan, bukan" sahut guru pria itu, kami tidak ingin berdiam diri saja kami ingin membantu dan siap terima resikonya.

hmm.. bagus jawab bapak pemilik rumah itu. baik klo begitu, jaga dan awasi tempat ini dg aman hingga kami kembali, yang pria ikut kami, yang wanita berjaga dan membantu teman kami helen, dan kau helen yang memimpin selama kami pergi, kataku.

keesokan harinyapun kami pergi, dan tidak jauh dari rumah itu, kamipun melintas dengan aman, sunyi senyap sepi sekali, kami mengendap ngendap dengan hati hati , ada beberapa zombie di dpn minimarket itu, lalu kamipun beramai ramai menghajar dan membunuhnya, keadaan diluar masi sepi, syukurlah dalam hatiku berkata. lalu aq dan rahmanpun mulai masuk, dan menghajar para zombie di dalam, dan mencek disetiap sudut dan ruangan, lumayan menegangkan, tapi untunglah semua kosong.... lalu segeralah kami keluar dan menyuruh semua masuk dan segera membawa sebanyak mungkin, mknan dan minuman, setelah semuanya selesai, kami mendengar tembakan dan ledakan, dan bp itu memberitahu klo itu berasal dari arah rumah bapak itu.

Sial kataku, ini diluar rencana, dan bp itu berteriak ayo semua kembali, lalu kataku tunggu dulu, tetapi tidak ada yg menghiraukan karena mereka sangat ketakutan.

Sedangkan ada beberapa guru dan murid yang masih menunggu komandoku, dan ari berkata ,"Ayo lekas jer kita pergi dari sini". terlambat ri sahutku, aq yakin tentara tentara itu dikejar bnyk zombie makanya ada ledakan dan rentetan peluru, ya sdh klo kau tidak pergi, semoga selamat. lalu sahut rahman "Masih sempat kok , jer, lekas, sambil rahman berlari". lalu kutatap ari, dan ari menatapku

lalu aripun berlari meninggalkan kami, akhirnya kusuruh orang-orang ikut denganku,dan kebetulan ada suatu gudang, dan sempat diluar kulihat anak tangga dan kubawa masuk kedalam, dan kamipun membawa semua mknan dan minuman ke dlm gudang.

lalu kusuruh orang agar mengunci gudang itu dan memblokade dengan lemari serta benda2 berat, kebetulan di gudang itu tidak ada jendela hanya ada ventilasi udara.

Dan akhirnya aq membuat jalan kluar dengan cara mlalui ventilasi udara, disitu kami ada 6 orang. akhirnya setelah kami selesai membuat jln kluar mlalui ventilasi, kamipun kaget, karena ada suara orang teriak minta tolong, dan salah satu murid mengenal itu suara guru kami, tapi semuanya terlambat, ketika ssuara teriakan mnta tolong digantikjan suara eraman para zombie.

Aq tidak tahu bagaimana keadaan ari dan rahman aq harap mereka selamat.

bersambung.

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Kebutuhan makanan dan minuman menipis - part 12. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://cjmankeren.blogspot.com/2017/01/kebutuhan-makanan-dan-minuman-menipis.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Jerry - Minggu, 08 Januari 2017
Comments
0 Comments

Belum ada komentar untuk "Kebutuhan makanan dan minuman menipis - part 12"

Posting Komentar